Cara Membuat M-Learning dengan Menggunakan Aplikasi iSpring Suite 8
Oleh : Pandi Sopandi
NIM: 19862011
Teknologi Pendidikan
Pemanfataan teknologi informasi dalam bidang pendidikan difokuskan pada peningkatan kualitas pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya peningkatan kualitas pembelajaran salah satunya yaitu melalui penggunaan media pembelajaran, dengan menggunakan media pembelajaran maka siswa akan lebih cepat faham dan mengerti mengenai materi yang disampaikan oleh Bapak/Ibu Guru, Biasanya kalau menggunakan metode ceramah terus, pasti akan selalu membosankan. Untuk itu Bapak/Guru harus bisa memcahkan masalah yang seperti itu. Nah gimaha solusinya ? untuk solusinya pada artikel yang saya buat yaitu bagiaman cara membuat media pembelajaran Mobile Learning dengan menggunakan inspring 8.karena dengan menggunan M-Learning, materi akan mudah di genggam oleh siswa kita di kelas, sehingga lebih efektif dan menarik dalam proses belajar mengajar.
Pada artikel kali ini, saya akan membahas bagaimana cara membuat Mobile Learning dari Step by stepnya, sebelumnya pengertian dari M-learning itu adalah model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Manfaat dari adanya M-learning ini adalah tersedianya topik materi yang diajarkan setiap harinya. Selain materi yang dapat di akses setiap hari, M-learning juga memiliki visualisasi materi yang menarik. Salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat M-Learning adalah aplikasi iSpring Suite 8.
Sebelum ke Langkah-langkah, bapak / ibu wajib mempersiapkan dulu bahan-bahannya, yaitu :
1. Instal dulu aplikasi ispring 8, kalau bisa yang full versi
2. Instal aplikasi Website 2 APK Builder Pro 3.0.2. (kalua bisa yang full versi)
3. Materi power point yang akan dijadikan bahan M-Learning
Setelah semuanya sudah siap, maka ikutilah Langkah-langkah membuat M-Learning dengna mengggunakan aplikasi tersebut :
a. Buka file di microsoft power point yang akan digunakan
b. klik iSpring Suite 8, dan pilih PUBLISH, akan diperoleh tampilan seperti berikut:
Pada tampilan seperti gambar di bawah, hal pertama yang harus dilakukan adalah:
1. Pertama-tama pilih CD.
2. Pada bagian presentation title, ganti dengan judul yang sesuai dengan materi.
3. Pada bagian local folder, isi alamat lokasi dimana anda menyimpan file m-learning.
4. Pada bagian output options, pilih Mobile (HTMLS).
c. Selanjutnya pada bagian player pilih customize.
d. Setelah costumize dipilih akan diperoleh tampilan seperti berikut:
e. Pada bagian menu pilih layout, dan akan muncul tampilan seperti berikut:
1. Pada bagian yang diberi kotak hitam, pastikan semua dalam kondisi none (dengan mengklik tanda panah dan pilih none.
2. Setelah selesai kemudian pilih Apply&Close pada bagian kiri atas.
f. Setelah itu akan muncul tampilan seperti berikut:
g. kemudian klik PUBLISH.
h. tunggu beberapa saat
h. Jika proses sudah berhasil, akan diperoleh tampilan folder seperti gambar berikut.
Jika sudah diperoleh tampilan seperti gambar tersebut, maka file dalam satu folder tersebut tinggal di-copy-kan pada handphone dengan menggunakan kabel data.
i. selanjutnya buka aplikasi file explorer di android kalian
j. kemudian buka tempat dimana kalian simpan file nya, biasanya di memori internal hp
k. cari folder tempat file nya
l. klik index html
m. buka dengan mozilla firefox, karena yang penulis tahu sampai saat ini aplikasi android hanya mozilla firefox yang support html 5.
n. jika ada tampilan seperti ini silahkan klik allow saja
o. selamat.... tampilan mobile learning hasil dari powerpoint menggunakan ispring suite 8 dapat dibuka di hp android kalian
silahkan klik tombol tombol yang sudah kalian buat dan di cek apakah semuanya berhasil. jika sudah berhasil selamat kalian telah sukses membuat mobile learning.
tampilan gambar yang akan muncul di layar handphone akan sesuai dengan seberapa banyak slide yang kita buat di power point tadi.
Nah itulah tulisan tentang mambuat Mobile Learning dengan menggunakan iSpring Suite 8. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
video tutorial ada di bawah
Good Luck…..
REFERENSI
Effendi, Empy dan Hartono Zhuang. (2005) "e-learning : konsep dan aplikasi / Empy Effendi " . Yogyakarta : Andi.
Kukulska-Hulme, A., & Traxler, J. (2005). Mobile Learning: A Handbook for Educators and Trainers. London: Routledge.
Membuat Multimedia Interaktif (MMI) Menggunakan Ispring Suite 8
Sebagai seorang pendidik, tentunya kita pernah bahkan sering memanfaatkan multimedia. Multimedia yang secara harfiah berarti beberapa atau banyak media yang digunakan untuk lebih mempermudah penyampaian pembelajaran, menarik perhatian audiens, hingga menyajikan materi pembelajaran yang tak dapat disajikan secara langsung karena batasan tempat dan waktu. Sebagai guru perlu untuk memperhatikan keefektifan sebuah multimedia bahkan jika memungkinkan untuk membuat multimedia itu seinteraktif mungkin atau lebih dikenal dengan Multimedia Interaktif (MMI). Dengan MMI, diharapkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan media yang siswa gunakan sehingga siswa dapat langsung merasakan interaktivitas yang ada. Multimedia pembelajaran pun dapat digunakan untuk belajar mandiri para siswa. Bahkan, dalam beberapa situasi dan kondisi tertentu, media pendidikan dapat menggantikan sebagian tugas guru, terutama untuk penyajian bahan untuk belajar. Namun, hendaknya dengan adanya multimedia pembelajaran guru juga siap untuk memiliki kemampuan tambahan, minimal dapat mengoperasikan multimedia pembelajaran tersebut sehingga produk multimedia tidak hanya menjadi hiasan semata apalagi kalau merupakan hasil produksi dari pemerintah.
Salah satu multimedia yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran yaitu lahirnya perangkat lunak yaitu I-Spring.
Ispring adalah suatu aplikasi atau toolbox yang dapat mengubah suatu file dengan power point menjadi sebuah flash yang sering kita sebut dengan film. Sering sekali kita mendapat tugas membuat powerpoint semenarik mungkin. Dengan adanya Ispring kita dapat membuat power point menjadi seperti film yang akan berjalan sendiri dan memudahkan kita untuk berpresentasi.
ISpring Presenter merupakan salah satu tool yang mengubah file presentasi yang kompatibel dengan Power Point menjadi bentuk flash dan bentuk SCORM / AICC, yaitu bentuk yang biasa digunakan dalam pembelajaran dengan e-learning LMS (Learning management System). Perangkat lunak Ispring tersedia dalam versi free (gratis) dan berbayar. Dengan iSpring Presenter bahan ajar dapat disajikan secara interaktif dan menarik. Selain itu evaluasi pembelajaran dapat disajikan dalam aneka bentuk. Misalnya True/False, Multiple Choice, Multiple Response, Type in, Matching, Sequence, Numeric, Fill in the Blank, Multiple Choice Text dan Word Bank. Ispring Presenter secara mudah dapat diintegrasikan dalam Microsoft power point sehingga penggunaannya tidak membutuhkan keahlian yang rumit.
Aplikasi iSpring berfungsi untuk memasukkan interaktivitas tambahan dalam Microsoft Powerpoint dan mengekspor powerpoint ke beberapa format tertentu (disarankan menggunakan Powerpoint 2007 ke atas). Untuk versi yang terbaru, sudah dapat dilakukan eksport untuk mobile dalam format HTML5. Interaktivitas tersebut dapat berupa animasi Flash (.swf), kuis, video khususnya, flv dan dari Youtube, dan sebagainya. Perangkat lunak Ispring tersedia dalam versi free (gratis) dan pro (berbayar). Ispring secara mudah dapat diintegrasikan dalam Microsoft Power Point sehingga kita tidak membutuhkan keahlian khusus.
I-Spring bekerja sebagai add-ins Powerpoint, untuk menjadikan file Powerpoint lbih menarik dan interaktif berbasis Flash dan dapat dibuka di hampir setiap komputer dan platform.
I-Spring dikembangkan untuk mendukung e-learning. I-Spring dapat menyisipkan berbagai bentuk media, sehingga media pembelajaran yang dihasilkan akan lebih menarik, diantaranya adalah dapat merekam dan sinkronisasi video presenter, menambahkan Flash dan video YouTube, mengimpor atau merekam audio, menambahkan informasi pembuat presentasi dan logo perusahaan, serta membuat navigasi dan desain yang unik (pro).Mudah didistribusikan dalam format flash, yang dapat digunakan dimanapun dan dioptimalkan untuk web.
Membuat kuis dengan berbagai jenis pertanyaan/soal yaitu: True/False, Multiple Choice, Multiple response, Type In, Matching, Sequence, numeric, Fill in the Blank, Multiple Choice Text (pro).
Langkah-langkah install I-spring dapat dilakukan dengan cara download aplikasinya dan install I-Spring versi free dari link berikut. http://www.ispringsolution.com/ispring- free/download.html. Kita dipersilahkan untuk memilih sesuai OS kita yakni ada 32 bit dan 64 bit.
Pada kesempatan ini salah satu ispring yang digunakan adalah ispring suite 8. iSpring Suite 8 memperkenalkan beberapa fitur unik ke toolkit. Di versi 8, simulator percakapan anyar ditambahkan, memungkinkan pengguna membuat dialog simulasi. Selain itu, iSpring Suite 8 ditingkatkan dengan alat perekaman layar, yang memungkinkan pengguna untuk menangkap layar dan memasukkan rekaman pada slide PowerPoint, editor audio / video baik untuk rekaman layar dan narasi audio / video, dan pemutar ceramah video untuk ditampilkan. Slide PowerPoint dan video ceramah berdampingan. iSpring 8 telah lulus semua tes kepatuhan dengan versi terbaru produk Microsoft, dan mendukung Windows 10 dan Office 2016.
Berikut ini video cara install iSpring suite 8:
Berikut tampilan dari masing-masing fungsi tombol ispring suite 8
Publish ke Format Desktop dan Mobile melalui tombol Publish. Import .swf (File Flash) melalui tombol Flash Movie Import video dari Youtube.Versi pro bisa kita gunakan jika kita merasa fitur di versi Free terasa kurang. Namun, dari produk yang yang di http://www.ispringsolutions.com/ , juga terdapat software free lain seperti untuk membuat kuis dan sebagainya. Setidaknya kita tidak perlu budget untuk
PowerPoint dan Flash memiliki keunggulan masing-masing. Keduanya tidak bisa dibandingkan, karena keduanya memiliki fungi yang lebih banyak bedanya. PowerPoint dapat digunakan untuk membuat slide presentasi dengan cepat dan menarik. Bagi kebanyakan orang, sangat sulit kiranya membuat presentasi dengan Flash dalam waktu cepat.
Jika dibandingkan PowerPoint dan Flash memiliki kekhasan sendiri-sendiri. Namun, saat ini PowerPoint dan Flash dapat kita sandingkan dan saling membantu. Ada banyak software converter dari PowerPoint menjadi Flash. Tetapi software ini cukup berbeda dengan software-sofware konverter lainnya.
Berikut ini video memulai menjalankan ispring suite 8.
iSpring memiliki banyak jenis, yaitu:
1. iSpring Pro untuk mengubah PowerPoint menjadi Flash
2. iSpring Presenter
3. iSpring Online
4. iSpring QuizMaker
5. Active Swf
6. iSpring SDK
Yang jelas bagi guru membuat suasana kelas menjadi kelas yang menarik dan tidak membosankan adalah idaman, salah satunya dapat diwujudkan dengan membuat media pembelajaran berbasis TIK dengan menggunakan presentasi powerpoint dengan menggunakan file flash.
Manajemen Presentasi
Presentation Explorer
Presentation Explorer adalah sebuah tool yang efisien untuk mengatur struktur presentasi dan pengaturan lanjut,menambahkan media (audio, video, narasi atau kuis) dalam satu jendela.
Dengan Presentation Explorer dapat dengan mudah diatur :
1.Pengorganisasian Multilevel Navigation
2.Memanage Hidden Slides
3.Edit judul Slide
4.Menambahkan presenter ke slide
5.Mengatur Playback mode - manual atau automatic
6.Mengatur durasi slide
7.Impor narasi Audio ke slide
8.Impor narasi Video ke slide
9.Menambah Quiz
Audio Recording
Kita bisa merekam narasi audio dengan cara membaca teks dengan keras atau narasi lainnya dan mensinkronisasi dengan slideshow. Klik Record Audio Langkah untuk merekam audio:
1.Pilih slide yang akan ditambahkan narasi atau pilih slide slide untuk mulai merekam pada menu narration
2.Klik Record Audio
3.Klik Start record untuk mulai merekam narasi audio
4.Klik OK untuk menyimpan perubahan
Video Recording
Presentasi bisa ditambahkan narasi yang berupa video, menggunakan webcam dan software iSpring suite 8. Klik Record Video dan rekam film. Langkah untuk merekam video:
1.Pilih slide yang akan ditambahkan rekaman video dari menu Narration
2.Klik Record video
3.Klik Start record untuk mulai merekam video.
4.Klik OK untuk menyimpan perubahan.
Pada tampilan menu terdapat salah satu icon QUIZ. Icon ini berfungsi untuk membuat jenis-jenis Quiz yang interaktif. Cara membuat quiz yaitu :
1.Buka Microsoft Power Point. Sebelumnya telah terinstall software aplikasi iSpring Suite 8. Jika belum terinstall maka install dahulu softwarenya.
2.Klik icon Quiz. Lalu pilih graded quiz. Selanjutnya pilih salah satu jenis quiz diinginkan melalui ikon “Graded qustion”. Pilihan quiz itu adalah True/False, Multiple Choice, Multiple Response, Type in, Matching, Sequence, Numeric, Fill in the Blank, Multiple Choice Text dan Word Bank.
Sebagai contoh pilih Multiple Choice. Perhatikan gambar di bawah ini!.
3.Tulislah naskah soal pada kolom Multiple Choice Question. Perhatikan gambar di atas
4.Tulislah pilihan jawaban pada kolom answer. Jika pilihan itu ada 4 maka klik Add Choice sebanyak empat kali. Kemudian tulislah naskah pilihannya pada kolom premise, ganti alternative 1,2,3 atau 4 dengan pilihan yang anda inginkan.
5.Sebagai kunci jawaban yang benar maka pilih jawabannya pada kolom correct. Lakukan hal yang sama untuk soal berikutnya.
Lihatlah gambar berikut.
6.Jika telah selesai menuliskan soal selanjutnya save.
7.Setelah tersimpan klik publish untuk mengkonversi dari power point menjadi file swf/flash.
Untuk lebih jelasnya lihatlah tayangan video pembuatan soal quiz berikut ini.
Untuk melihat hasil publish pembuatan perekaman audio, video, gambar pada presentasi dapat dilihat pada tayangan video diatas.
Demikianlah sekilas tentang pembuatan MMI menggunakan Ispring suite 8 dalam penggunaannya membuat MMI pembelajaran. Semoga bermanfaat.
MENINGKATKAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA DI
ERA 4.0
Saatini, kita menghadapi revolusi industri
keempat yang dikenal dengan Revolusi Industri 4.0. Ini merupakan era inovasi
disruptif, di mana inovasi ini berkembang sangat pesat, sehingga mampu membantu
terciptanya pasar baru. Inovasi ini juga mampu mengganggu atau merusak pasar
yang sudah ada dan lebih dahsyat lagi mampu menggantikan teknologi yang sudah
ada.
Menghadapi tantangan yang besar tersebut maka pendidikan
dituntut untuk berubah juga. Termasuk pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah. Era pendidikan yang dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0
disebut Pendidikan 4.0. Pendidikan 4.0 merupakan pendidikan yang bercirikan
pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan
sistem siber (cyber system). Sistem ini mampu membuat proses pembelajaran dapat
berlangsung secara kontinu tanpa batas ruang dan batas waktu.
Oleh karena itu, guru harus mengurangi dominasi
pengetahuan dalam pendidikan dan pembelajaran dengan harapan peserta didik
mampu mengungguli kecerdasan mesin. Pendidikan yang diimbangi dengan karakter
dan literasi menjadikan peserta didik akan sangat bijak dalam menggunakan mesin
untuk kemaslahatan masyarakat.
Era pendidikan 4.0 merupakan jawaban atas terjadinya
revolusi industri 4.0. Guru 4.0 sangat dibutuhkan dalam menghadapi era
pendidikan 4.0. Bagaimana menjadi guru 4.0? Pertanyaan ini sangat penting
dijawab agar guru mampu meningkatkan kompetensi menuju guru 4.0. Guru 4.0
memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mendidik peserta didik
menghadapi Revolusi Industri 4.0. Guru 4.0 merupakan guru yang mampu menguasai
dan memanfaatkan teknologi digital dalam pembelajaran.
Butuh kompetensi
Revolusi industri 4.0 ditandai oleh hadirnya empat hal,
yaitu komputer super, kecerdasan buatan (artificial intelligency), sistem siber
(cyber system), dan kolaborasi manufaktur. Dengan demikian dibutuhkan
kompetensi yang mampu mengimbangi kehadiran keempat hal itu dalam era
Pendidikan 4.0. Kompetensi yang dibutuhkan tersebut merupakan salah satu
proyeksi kebutuhan kompetensi abad 21.
Kompetensi yang dibutuhkan dalam era Pendidikan 4.0
adalah: Pertama, keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical
thinking and problem solving skill). Kompetensi ini sangat penting dimiliki
peserta didik dalam pembelajaran abad 21. Guru 4.0 harus mampu meramu
pembelajaran sehingga dapat mengeksplor kompetensi ini dari diri peserta didik.
Kedua, keterampilan komunikasi dan kolaboratif
(communication and collaborative skill). Sebagai satu kompetensi yang sangat
dibutuhkan dalam abad 21, keterampilan ini harus mampu dikonstruksi dalam
pembelajaran. Model pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi
harus diterapkan guru guna mengkonstruksi kompetensi komunikasi dan kolaborasi.
Ketiga, keterampilan berpikir kreatif dan inovasi
(creativity and innovative skill). Revolusi industri 4.0 mengharuskan peserta
didik untuk selalu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif. Tindakan ini
perlu dilakukan agar peserta didik mampu bersaing dan menciptakan lapangan
kerja berbasis industri 4.0. Kondisi ini diperlukan mengingat sudah banak
korban revolusi industri 4.0. Misalnya, banyak profesi yang tergantikan oleh
mesin digital robot. Contoh, pembayaran jalan tol menggunakan e-toll. Sistem
ini telah memaksa pengelola jalan tol untuk memberhentikan tenaga kerja yang
selama ini digunakan di setiap pintu tol.
Keempat, literasi teknologi informasi dan komunikasi
(information and communication technology literacy). Literasi teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) menjadi kewajiban bagi guru 4.0. Literasi TIK harus
dilakukan agar tidak tertinggal dengan peserta didik. Literasi TIK merupakan
dasar yang harus dikuasai guru 4.0 agar mampu menghasilkan peserta didik yang
siap bersaing dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
Kelima, contextual learning skill. Pembelajaran
kontekstual merupakan pembelajaran yang sangat sesuai diterapkan guru 4.0. Jika
guru sudah menguasai literasi TIK, maka pembelajaran kontekstual era pendidikan
4.0 lebih mudah dilakukan. Kondisi saat ini TIK merupakan salah satu konsep
kontekstual yang harus dikenalkan oleh guru. Materi pembelajaran banyak
kontekstualnya berbasis TIK sehingga guru 4.0 sangat tidak siap jika tidak
memiliki literasi TIK. Materi sulit yang bersifat abstrak mampu disajikan
menjadi lebih riil dan kontekstual menggunakan TIK.
Keenam, literasi informasi dan media (information and
media literacy). Banyak media infromasi bersifat sosial yang digandrungi
peserta didik. Media sosial seolah menjadi media komunikasi yang ampuh
digunakan peserta didik dan guru. Media sosial menjadi salah satu media
pembelajaran yang dapat dimanfaatkan guru 4.0. Kehadiran kelas digital bersifat
media sosial dapat dimanfaatkan guru, agar pembelajaran berlangsung tanpa batas
ruang dan waktu.
Pendidikan sebagai
usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan
serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut
sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat
bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan
filosofis, Psikologis, dan sosiologis, yang sangat memegang peranan penting
dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi
akan mendorong pendidikan untuk menjemput masa depan yang lebih baik.
Pendidikan
merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, terutama bagi bangsa
yang sedang berkembang. Dalam arti kata pembangunan hanya dapat dilakukan oleh
bangsa yang telah dipersiapkan untuk membangun negaranya melalui pendidikan.
Karena pada hakekatnya pendidikan merupakan cermin peradaban suatu bangsa.
Bangsa yang peradabannya tinggi ditandai dengan tingkat pendidikan yang relatif
tinggi bagi warga negaranya.[1]
Tingkat pendidikan
yang tinggi bergantung pada mutu pendidikan yang mana berkaitan erat dengan
proses belajar mengajar. Dewasa ini para ahli berusaha untuk meningkatkan
proses belajar mengajar itu menjadi suatu ilmu atau teknologi yang dapat
dikenal dan dikuasai langkah-langkahnya. Disinilah peran teknologi pendidikan
sangat diperlukan.
Jika kita telusuri
secara mendalam, maka dapat di simpulkan bahwa tujuan teknologi pendidikan
secara umum adalah:
1 .Untuk memecahkan masalah belajar
Selama ini belajar adalah sebuah masalah bagi guru dan
murid. Banyak murid yang tidak bisa konsentrasi dalam belajar, sehingga ilmu
yang di sampaikan oleh guru tidak dapat dicerna oleh murid. Belum lagi di
tambah dengan kondisi ruangan yang tidak rapi penataannya. Di lain sisi, ada
guru yang mengalami kesulitan dalam mengajar. Sehingga ilmu pengetahuan yang
ada pada guru tidak bisa tersampaikan dengan baik kepada murid. Dari problem
diatas, maka di harapkan dengan adanya teknologi pendidikan bisa menjawab
masalah tersebut.
2 .Untuk
meningkatkan kinerja pembelajaran.
Guru mengajar dengan menggunakan kapur memang masih
bisa memberikan pemahaman kepada murid. Tapi jika di bandingkan guru
menerangkan dengan LCD Proyektor, mana yang lebih efektif? Tentu dengan
teknologi LCD Proyektor. Sebab akan banyak pesan multimedia dan visual yang
memberikan ilmu pengetahuan dan mudah di cerna oleh murid. Seperti contoh: Guru
mengajar tentang proses terjadinya hujan, maka dengan di perlihatkan video
proses terjadinya hujan, murid akan cepat nangkap ilmu
pengetahuan tersebut. Hal tersebut yang bisa dijadikan sebagai maksud tujuan
teknologi pendidikan sebagai meningkatkan kinerja pembelajaran. Dan mungkin
dalam aspek lain masih banyak lagi.
Dari
makalah ini akan membahas tentang segala yang berkesinambungan dengan makna
dari teknologi pendidikan,
terutama yang berkaiatan dengan pengertian teknologi
pendidikan dari segi filsafat, teknologi pendidikan dari segi psikologi dan
teknologi pendidikan dari segi sosiologi.
B.Rumusan Masalah
Dengan berpedoman pada uraian yang
ada pada latar belakang yang telah di kemukakan sebelumnya, maka di pandang
perlu untuk melakukan perumusan masalah. Adapun rumusan masalah yang menjadi batasan pada makalah
ini yaitu:
1.Apakah pengertian teknologi pendidikan
?
2.Bagaimanakah
sejarah teknologi pendidikan ?
3.Apakah pengertian teknologi
pendidikan dari segi filsafat ?
4.Apakah teknologi pendidikan dari segi
psikologi ?
5.Apakah teknologi pendidikan dari segi
sosiologi ?
C.Tujuan
dan Manfaat
Adapun tujuan dan
manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1.Untuk mengetahui pengertian teknologi
pendidikan.
2.Untuk mengetahui sejarah teknologi pendidikan.
3.Untuk mengetahui pengertian teknologi
pendidikan dari segi filsafat.
4.Untuk mengetahui teknologi pendidikan dari
segi psikologi.
5.Untuk mengetahui teknologi pendidikan dari
segi sosiologi.