BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai
usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan
serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut
sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat
bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan
filosofis, Psikologis, dan sosiologis, yang sangat memegang peranan penting
dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi
akan mendorong pendidikan untuk menjemput masa depan yang lebih baik.
Pendidikan
merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, terutama bagi bangsa
yang sedang berkembang. Dalam arti kata pembangunan hanya dapat dilakukan oleh
bangsa yang telah dipersiapkan untuk membangun negaranya melalui pendidikan.
Karena pada hakekatnya pendidikan merupakan cermin peradaban suatu bangsa.
Bangsa yang peradabannya tinggi ditandai dengan tingkat pendidikan yang relatif
tinggi bagi warga negaranya.[1]
Tingkat pendidikan
yang tinggi bergantung pada mutu pendidikan yang mana berkaitan erat dengan
proses belajar mengajar. Dewasa ini para ahli berusaha untuk meningkatkan
proses belajar mengajar itu menjadi suatu ilmu atau teknologi yang dapat
dikenal dan dikuasai langkah-langkahnya. Disinilah peran teknologi pendidikan
sangat diperlukan.
Jika kita telusuri
secara mendalam, maka dapat di simpulkan bahwa tujuan teknologi pendidikan
secara umum adalah:
1 .
Untuk memecahkan masalah belajar
Selama ini belajar adalah sebuah masalah bagi guru dan
murid. Banyak murid yang tidak bisa konsentrasi dalam belajar, sehingga ilmu
yang di sampaikan oleh guru tidak dapat dicerna oleh murid. Belum lagi di
tambah dengan kondisi ruangan yang tidak rapi penataannya. Di lain sisi, ada
guru yang mengalami kesulitan dalam mengajar. Sehingga ilmu pengetahuan yang
ada pada guru tidak bisa tersampaikan dengan baik kepada murid. Dari problem
diatas, maka di harapkan dengan adanya teknologi pendidikan bisa menjawab
masalah tersebut.
2 . Untuk
meningkatkan kinerja pembelajaran.
Guru mengajar dengan menggunakan kapur memang masih
bisa memberikan pemahaman kepada murid. Tapi jika di bandingkan guru
menerangkan dengan LCD Proyektor, mana yang lebih efektif? Tentu dengan
teknologi LCD Proyektor. Sebab akan banyak pesan multimedia dan visual yang
memberikan ilmu pengetahuan dan mudah di cerna oleh murid. Seperti contoh: Guru
mengajar tentang proses terjadinya hujan, maka dengan di perlihatkan video
proses terjadinya hujan, murid akan cepat nangkap ilmu
pengetahuan tersebut. Hal tersebut yang bisa dijadikan sebagai maksud tujuan
teknologi pendidikan sebagai meningkatkan kinerja pembelajaran. Dan mungkin
dalam aspek lain masih banyak lagi.
Dari
makalah ini akan membahas tentang segala yang berkesinambungan dengan makna
dari teknologi pendidikan,
terutama yang berkaiatan dengan pengertian teknologi
pendidikan dari segi filsafat, teknologi pendidikan dari segi psikologi dan
teknologi pendidikan dari segi sosiologi.
B.
Rumusan Masalah
Dengan berpedoman pada uraian yang
ada pada latar belakang yang telah di kemukakan sebelumnya, maka di pandang
perlu untuk melakukan perumusan masalah. Adapun rumusan masalah yang menjadi batasan pada makalah
ini yaitu:
1.
Apakah pengertian teknologi pendidikan
?
2.
Bagaimanakah
sejarah teknologi pendidikan ?
3.
Apakah pengertian teknologi
pendidikan dari segi filsafat ?
4.
Apakah teknologi pendidikan dari segi
psikologi ?
5.
Apakah teknologi pendidikan dari segi
sosiologi ?
C. Tujuan
dan Manfaat
Adapun tujuan dan
manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui pengertian teknologi
pendidikan.
2.
Untuk mengetahui sejarah teknologi pendidikan.
3.
Untuk mengetahui pengertian teknologi
pendidikan dari segi filsafat.
4.
Untuk mengetahui teknologi pendidikan dari
segi psikologi.
5.
Untuk mengetahui teknologi pendidikan dari
segi sosiologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknologi
Pendidikan
Istilah teknologi berasal dari
bahasa Yunani yaitu “Technologia” yang menurut Webster Dictionary
berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan “techne”
sebagai dasar kata teknologi berarti art, skill, science atau seni, keahlian,
dan ilmu serta logia/logos berarti ilmu. Teknologi pendidikan dalam arti
sempit bisa merupakan media pendidikan, yaitu hasil teknologi sebagai alat
bantu dalam pendidikan agar berhasil guna, efisien dan efektif.[2]
Sedangkan dalam pengertian lain
teknologi pendidikan adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu yang
meliputi manusia, prosedur, ide, alat dan organisasi, untuk menganalisis
masalah serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan
masalah yang berhubungan dengan segala aspek belajar.
Kemudian sesuai dengan perkembangan
jaman ada beberapa pendapat dengan apa yang dimaksud dengan teknologi
pendidikan. Menurut Komisi Definisi dan Terminologi AECT (Association for
Educational Communication and Technology) Teknologi pendidikan adalah
proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide,
peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan,
melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut
semua aspek belajar manusia.
Di lain pihak ada yang berpendapat
teknologi pendidikan adalah pengembangan, penerapan dan penilaian
sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses
belajar manusia. Di sini yang diutamakan adalah proses belajar itu sendiri,
disamping alat-alat yang dapat membantu proses belajar itu. Jadi teknologi
pendidikan itu mengenai software maupun hardwarenya. Software berupa
menganalisis dan mendisain urutan atau langkah-langkah belajar berdasarkan
tujuan yang ingin dicapai dengan metode penyajian yang serasi serta penilaian
keberhasilannya. Sedangkan hardwarenya adalah alat peraga, alat pengajaran
audio visual atau instructional seperti radio, film opaque projector, overhead
projector, tv, video tape recorder, computer, dan lain-lain.[3]
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa Teknologi Pendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalam
mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan
pembelajaran dalam betuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan
penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan
kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non manusia untuk membuat
pembelajaran lebih efektif.
B.
Sejarah Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan pada awal tahun
1920 dipandang sebagai media. Akar terbentuknya pandangan ini terjadi ketika
pertama kali diproduksi media pendidikan pada awal abad dua puluhan. Media ini,
sebagai media pembelajaran visual yang berupa film, gambar dan tampilan yang
mulai ramai pada tahun 1920. Pembelajaran visual terfokus pada media yang
digunakan untuk menampilkan sebuah pelajaran. Pandangan ini berlanjut sampai
1950. Teknologi pendidikan sebagai disiplin ilmu, pada awalnmya berkembang
sebagai bidang kajian di Amerika Serikat. Kalau mengacu pada konsep teknologi
sebagai cara, maka awal perkembangan teknologi pendidikan dapat dikatakan telah
ada sejak awal peradaban. Usaha untuk merumuskan Teknologi pendidikan secara
terorganisasi dimulai sejak tahun 1960.
1)
Tahun 1960
Teknologi pendidikan menjadi salah satu kajian yang banyak menjadi
perhatian dilingkungan ahli pendidikan, teknologi pendidikan merupakan
kelanjutan perkembangan dari kajian-kajian tentnag penggunaan audio visual dan
program belajar dalam penyelenggaraan pendidikan.
2)
Tahun 1963
Di tahun
1963 teknologi pendidikan digambarkan bukan hanya sebagai sebuah media. Hal ini
merupakan suatu hal yang berangkat dari pandangan “tradisional” terhadap
teknologi pendidikan Perubahan disini yang mencerminkan bahwa, bagaimana
lingkungan dan kemajuan zaman dapat mengubah sebuah definisi dan praktek dari
teknologi pendidikan.
3)
Tahun 1970
Tahun
1970-an yang dikeluarkan oleh Komisi Pengawas Teknologi Pendidikan. Komisi
pengawas ini dibentuk dan dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat untuk
menguji permasalahan dan manfaat potensial yang berhubungan dengan teknologi
pendidikan di sekolah-sekolah.
4)
Tahun 1977
Teknologi
Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegerasi meliputi orang, prosedur,
gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisa masalah dan merancang.
Melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek
belajar manusia.
5)
Tahun 1980an – Sekarang
Teknologi
Pendidikan adalah analisis dan desain urutan atau langkah-langkah belajar
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan metode penyajian yang serasi serta
penilaian keberhasilannya. Sedangkan hardwarenya adalah alat peraga, alat
pengajaran audio visual atau instructional seperti projector, overhead
projector, tv, video tape recorder, computer, dan lain-lain.
C.
Pengertian Teknologi Pendidikan dari
Segi Filsafat
Pengertian teknologi
pendidikan dari segi filosofis adalah cara pandang tentang pendidikan yang
bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat pendidikan, meyangkut
keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat
pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan menggunakan
segala sumber pendukung atau perlengkapan pendidikan guna mencapai tujuan
pendidikan yang lebih baik.
Adapun aliran filsafat yang kita
kenal sampai saat ini adalah Idealisme, Realisme, Perenialisme, Esensialisme,
Pragmatisme dan Progresivisme dan Ekstensialisme.
1.
Esensialisme
Esensialisme adalah
mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts)
atau bahan ajar esensial. teknologi pendidikan menurut aliran ini berupa
mekanisme atau tata urutan pendidikan secara teoritis verbal (berupa ungkapan
teori secara lisan).
2.
Perenialisme
Perensialisme adalah
aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan (perenial) yakni kebenaran,
keindahan, cinta kepada kebaikan universal.
3.
Pragmatisme dan Progresifme
Prakmatisme adalah
aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaan praktis, di
bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan
tradisional.
4.
Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme
adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan sekolah/lembaga pendidikan
sebagai pelopor perubahan masyarakat. Sehingga teknologi pendidikan dijadikan
sebenar-benarnya media dan cara untuk mencapai tujuan pendidikan secara cepat,
mudah dan efektif serta efisien. Tentunya dengan menggunakan segala media atau
cara apapun tersebut secara teratur (konstruksional).
D.
Teknologi Pendidikan dari Segi
Psikologi
Teknologi
pendidikan dari segi psikologi berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan
perkembangan anak. Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan
dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan,
sehingga teknologi pendidikan berupa peralatan atau media belajar
harus disesuaikan dengan tumbuh kembang peserta didik. Oleh karena itu, hasil
kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang
pendidikan.
Sebagai implikasinya pendidik tidak
mungkin memperlakukan sama kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka
memiliki kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam menentukan
jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar pengajaran serta
tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan.
Perkembangan
peserta didik sebagai landasan psikologis dalam penentuan teknologi apa yang
digunakan dalam pendidikan. Pemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting
sebagai bekal dasar untuk memahami peserta didik dan menemukan keputusan dan
atau tindakan yang tepat dalam membantu proses tumbuh kembang itu secara
efektif dan efisien.
Cakupan dalam teknologi pembelajaran lebih kecil dan merupakan bagian
dari suatu sistem pendidikan. Jika teknologi pendidikan sebagai suatu sistem
kita ibaratkan sebagai tubuh kita, maka teknologi pembelajaran sebagai sub
sistem dapat kita ibaratkan sebagai anggota tubuh dan organ-organ yang ada di
dalamnya. Apabila salah satu sub sistem mengalami gangguan maka sub sistem yang
lainpun akan mengalami gangguan pula sebagai dampak dari terganggunya salah
satu sub sistem tadi. Yang pada akhirnya akan menyebabkan terganggunya sistem
sehingga tidak dapat mencapai hasil seperti yang diinginkan.[4]
Kebutuhan
pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya
teknologi dari berbagai bidang teknologi ke
dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan
proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam
bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan
IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar
IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam
pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.
Iptek merupakan
salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik,
yang dimulai pada permulaan kehidupan manusia. Lembaga pendidikan, utamanya
pendidikan jalur sekolah harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi
perkembangan iptek. Bahan ajar sejogjanya hasil perkembangan iptek mutahir,
baik yang berkaitan dengan hasil perolehan informasi maupun cara memproleh
informasi itu dan manfaatnya bagi masyarakat
E.
Teknologi Pendidikan dari Segi
Sosiologi
Dari segi Sosiologi, teknologi pendidikan berarti
berkenaan
dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masyarakat secara luas bahwa
pendidikan membutuhkan beberapa peralatan, perlengkapan, media dan sistem yang
teratur sebagai penunjang pendidikan agar masyarakat memahami bahwa pendidikan
itu ada dan penting. Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses
sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup
teknologi pendidikan oleh sosiolagi
meliputi empat bidang:
1. Hubungan sistem pendidikan dengan
aspek masyarakat lain.
2. Hubunan kemanusiaan.
3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
4. Sekolah dalam komunitas,yang
mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam
komunitasnya.
Masyarakat sebagai landasan sosiologis sistem pendidikan. Perkembangan
masyarakat dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem pendidikan. Hal tersebut
sangatlah wajar, mengingat kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat dan
komplek.
Berbagai upaya
pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan
masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan minat belajar tentunya
diperlukan peralatan (tools) yang
memadai dan baik. Teknologi pendidikan menjadi penting karena memegang peranan
penunjang pencapaian tujuan pendidikan bagi masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Teknologi Pendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain,
melaksanakan, dan mengealuasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran
dalam betuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam
teori belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan kombinasi
sumber-sumber belajar dari manusia maupun non manusia untuk membuat
pembelajaran lebih efektif.
Teknologi pendidikan sebagai
disiplin ilmu, pada awalnmya berkembang sebagai bidang kajian di Amerika
Serikat. Kalau mengacu pada konsep teknologi sebagai cara, maka awal
perkembangan teknologi pendidikan dapat dikatakan telah ada sejak awal
peradaban. Usaha untuk merumuskan Teknologi pendidikan secara terorganisasi
dimulai sejak tahun 1960.
Pengertian teknologi
pendidikan dari segi filosofis adalah cara pandang tentang pendidikan yang
bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat pendidikan, meyangkut
keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat
pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan menggunakan
segala sumber pendukung atau perlengkapan pendidikan guna mencapai tujuan
pendidikan yang lebih baik.
Teknologi
pendidikan dari segi psikologi berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan
perkembangan anak. Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan
dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan
Dari segi Sosiologi, teknologi
pendidikan berarti berkenaan dengan perkembangan,
kebutuhan dan karakteristik masyarakat secara luas bahwa pendidikan membutuhkan
beberapa peralatan, perlengkapan, media dan sistem yang teratur sebagai
penunjang pendidikan agar masyarakat memahami bahwa pendidikan itu ada dan
penting.
B.
Kata Penutup
Puji syukur
kehadirat Allah swt. Atas segala limpahan karunia -Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “
Pengertian teknologi pendidikan”
ini.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari tulisan ini terdapat
kekurangan, untuk itu saran dan kritik konstruktif sangat penulis harapkan.
Akhirnya terima
kasih atas segenap partisipasi dan mohon maaf atas segala khilaf. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.
Daftar Pustaka
Fatah Syukur NC, Teknologi
Pendidikan, Semarang: Rasail, 2004.
Miarso,
Yusufhadi, “Menyemai Benih Teknologi
Pendidikan”, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2007.
Tirtarahardja,
Umar dan S. L. La Sulo, “Pengantar Pendidikan”, Jakarta : PT
Rineka Cipta, 2005.
[4] Tirtarahardja,
Umar dan S. L. La Sulo, “Pengantar
Pendidikan”,
(Jakarta : PT Rineka Cipta, 2005).
Hlm. 43.
SUMBER ARTIKEL:
https://www.academia.edu/26476543/PENGERTIAN_TEKNOLOGI_PENDIDIKAN?auto=download
Nanik Azizah
SUMBER ARTIKEL:
https://www.academia.edu/26476543/PENGERTIAN_TEKNOLOGI_PENDIDIKAN?auto=download
Nanik Azizah
0 comments:
Post a Comment