Materi-materi seputar perkuliahan S2 Teknologi Pendidikan dan Materi-Materi Umum

Friday, March 13, 2020

PENGERTIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, Psikologis, dan sosiologis, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk menjemput masa depan yang lebih baik.
Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, terutama bagi bangsa yang sedang berkembang. Dalam arti kata pembangunan hanya dapat dilakukan oleh bangsa yang telah dipersiapkan untuk membangun negaranya melalui pendidikan. Karena pada hakekatnya pendidikan merupakan cermin peradaban suatu bangsa. Bangsa yang peradabannya tinggi ditandai dengan tingkat pendidikan yang relatif tinggi bagi warga negaranya.[1]
Tingkat pendidikan yang tinggi bergantung pada mutu pendidikan yang mana berkaitan erat dengan proses belajar mengajar. Dewasa ini para ahli berusaha untuk meningkatkan proses belajar mengajar itu menjadi suatu ilmu atau teknologi yang dapat dikenal dan dikuasai langkah-langkahnya. Disinilah peran teknologi pendidikan sangat diperlukan.
Jika kita telusuri secara mendalam, maka dapat di simpulkan bahwa tujuan teknologi pendidikan secara umum adalah:
1       .      Untuk memecahkan masalah belajar
Selama ini belajar adalah sebuah masalah bagi guru dan murid. Banyak murid yang tidak bisa konsentrasi dalam belajar, sehingga ilmu yang di sampaikan oleh guru tidak dapat dicerna oleh murid. Belum lagi di tambah dengan kondisi ruangan yang tidak rapi penataannya. Di lain sisi, ada guru yang mengalami kesulitan dalam mengajar. Sehingga ilmu pengetahuan yang ada pada guru tidak bisa tersampaikan dengan baik kepada murid. Dari problem diatas, maka di harapkan dengan adanya teknologi pendidikan bisa menjawab masalah tersebut.
2        .      Untuk meningkatkan kinerja pembelajaran.
Guru mengajar dengan menggunakan kapur memang masih bisa memberikan pemahaman kepada murid. Tapi jika di bandingkan guru menerangkan dengan LCD Proyektor, mana yang lebih efektif? Tentu dengan  teknologi LCD Proyektor. Sebab akan banyak pesan multimedia dan visual yang memberikan ilmu pengetahuan dan mudah di cerna oleh murid. Seperti contoh: Guru mengajar tentang proses terjadinya hujan, maka dengan di perlihatkan video proses terjadinya hujan, murid akan cepat nangkap ilmu pengetahuan tersebut. Hal tersebut yang bisa dijadikan sebagai maksud tujuan teknologi pendidikan sebagai meningkatkan kinerja pembelajaran. Dan mungkin dalam aspek lain masih banyak lagi.
Dari makalah ini akan membahas tentang segala yang berkesinambungan dengan makna dari teknologi pendidikan, terutama yang berkaiatan dengan pengertian teknologi pendidikan dari segi filsafat, teknologi pendidikan dari segi psikologi dan teknologi pendidikan dari segi sosiologi.




B.       Rumusan Masalah
Dengan berpedoman pada uraian yang ada pada latar belakang yang telah di kemukakan sebelumnya, maka di pandang perlu untuk melakukan perumusan masalah. Adapun rumusan masalah yang menjadi batasan pada makalah ini yaitu:
1.      Apakah pengertian teknologi pendidikan ?
2.      Bagaimanakah sejarah teknologi pendidikan ?
3.      Apakah pengertian teknologi pendidikan dari segi filsafat ?
4.      Apakah teknologi pendidikan dari segi psikologi ?
5.      Apakah teknologi pendidikan dari segi sosiologi ?

C.      Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui pengertian teknologi pendidikan.  
2.      Untuk mengetahui sejarah teknologi pendidikan.
3.      Untuk mengetahui pengertian teknologi pendidikan dari segi filsafat.
4.      Untuk mengetahui teknologi pendidikan dari segi psikologi.
5.      Untuk mengetahui teknologi pendidikan dari segi sosiologi.











BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Teknologi Pendidikan
Istilah teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Technologia” yang menurut Webster Dictionary berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkantechne” sebagai dasar kata teknologi berarti art, skill, science atau seni, keahlian, dan ilmu serta logia/logos berarti ilmu. Teknologi pendidikan dalam arti sempit bisa merupakan media pendidikan, yaitu hasil teknologi sebagai alat bantu dalam pendidikan agar berhasil guna, efisien dan efektif.[2]
Sedangkan dalam pengertian lain teknologi pendidikan adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu yang meliputi manusia, prosedur, ide, alat dan organisasi, untuk menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan masalah yang berhubungan dengan segala aspek belajar.
Kemudian sesuai dengan perkembangan jaman ada beberapa pendapat dengan apa yang dimaksud dengan teknologi pendidikan. Menurut Komisi Definisi dan Terminologi AECT (Association for Educational Communication and Technology) Teknologi pendidikan adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
Di lain pihak ada yang berpendapat teknologi pendidikan adalah pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia. Di sini yang diutamakan adalah proses belajar itu sendiri, disamping alat-alat yang dapat membantu proses belajar itu. Jadi teknologi pendidikan itu mengenai software maupun hardwarenya. Software berupa menganalisis dan mendisain urutan atau langkah-langkah belajar berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan metode penyajian yang serasi serta penilaian keberhasilannya. Sedangkan hardwarenya adalah alat peraga, alat pengajaran audio visual atau instructional seperti radio, film opaque projector, overhead projector, tv, video tape recorder, computer, dan lain-lain.[3]
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Pendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam betuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif.

B.     Sejarah Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan pada awal tahun 1920 dipandang sebagai media. Akar terbentuknya pandangan ini terjadi ketika pertama kali diproduksi media pendidikan pada awal abad dua puluhan. Media ini, sebagai media pembelajaran visual yang berupa film, gambar dan tampilan yang mulai ramai pada tahun 1920. Pembelajaran visual terfokus pada media yang digunakan untuk menampilkan sebuah pelajaran. Pandangan ini berlanjut sampai 1950. Teknologi pendidikan sebagai disiplin ilmu, pada awalnmya berkembang sebagai bidang kajian di Amerika Serikat. Kalau mengacu pada konsep teknologi sebagai cara, maka awal perkembangan teknologi pendidikan dapat dikatakan telah ada sejak awal peradaban. Usaha untuk merumuskan Teknologi pendidikan secara terorganisasi dimulai sejak tahun 1960.

           1)      Tahun 1960
Teknologi pendidikan menjadi salah satu kajian yang banyak menjadi perhatian dilingkungan ahli pendidikan, teknologi pendidikan merupakan kelanjutan perkembangan dari kajian-kajian tentnag penggunaan audio visual dan program belajar dalam penyelenggaraan pendidikan.
           2)      Tahun 1963
Di tahun 1963 teknologi pendidikan digambarkan bukan hanya sebagai sebuah media. Hal ini merupakan suatu hal yang berangkat dari pandangan “tradisional” terhadap teknologi pendidikan Perubahan disini yang mencerminkan bahwa, bagaimana lingkungan dan kemajuan zaman dapat mengubah sebuah definisi dan praktek dari teknologi pendidikan.
           3)      Tahun 1970
Tahun 1970-an yang dikeluarkan oleh Komisi Pengawas Teknologi Pendidikan. Komisi pengawas ini dibentuk dan dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat untuk menguji permasalahan dan manfaat potensial yang berhubungan dengan teknologi pendidikan di sekolah-sekolah.
           4)      Tahun 1977
Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegerasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisa masalah dan merancang. Melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia.
           5)      Tahun 1980an – Sekarang
Teknologi Pendidikan adalah analisis dan desain urutan atau langkah-langkah belajar berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan metode penyajian yang serasi serta penilaian keberhasilannya. Sedangkan hardwarenya adalah alat peraga, alat pengajaran audio visual atau instructional seperti projector, overhead projector, tv, video tape recorder, computer, dan lain-lain.


C.    Pengertian Teknologi Pendidikan dari Segi Filsafat
Pengertian teknologi pendidikan dari segi filosofis adalah cara pandang tentang pendidikan yang bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat pendidikan, meyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan menggunakan segala sumber pendukung atau perlengkapan pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.
Adapun aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah Idealisme, Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme dan Progresivisme dan Ekstensialisme.
1.      ­Esensialisme
Esensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts) atau bahan ajar esensial. teknologi pendidikan menurut aliran ini berupa mekanisme atau tata urutan pendidikan secara teoritis verbal (berupa ungkapan teori secara lisan).
2.      Perenialisme
Perensialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan (perenial) yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal.
3.      Pragmatisme dan Progresifme
Prakmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaan praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan tradisional.
4.      Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat. Sehingga teknologi pendidikan dijadikan sebenar-benarnya media dan cara untuk mencapai tujuan pendidikan secara cepat, mudah dan efektif serta efisien. Tentunya dengan menggunakan segala media atau cara apapun tersebut secara teratur (konstruksional).

D.    Teknologi Pendidikan dari Segi Psikologi
Teknologi pendidikan dari segi psikologi berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak. Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan, sehingga teknologi pendidikan berupa peralatan atau media belajar harus disesuaikan dengan tumbuh kembang peserta didik. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan.
Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam menentukan jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar pengajaran serta tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan.
Perkembangan peserta didik sebagai landasan psikologis dalam penentuan teknologi apa yang digunakan dalam pendidikan. Pemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai bekal dasar untuk memahami peserta didik dan menemukan keputusan dan atau tindakan yang tepat dalam membantu proses tumbuh kembang itu secara efektif dan efisien.
Cakupan dalam teknologi pembelajaran lebih kecil dan merupakan bagian dari suatu sistem pendidikan. Jika teknologi pendidikan sebagai suatu sistem kita ibaratkan sebagai tubuh kita, maka teknologi pembelajaran sebagai sub sistem dapat kita ibaratkan sebagai anggota tubuh dan organ-organ yang ada di dalamnya. Apabila salah satu sub sistem mengalami gangguan maka sub sistem yang lainpun akan mengalami gangguan pula sebagai dampak dari terganggunya salah satu sub sistem tadi. Yang pada akhirnya akan menyebabkan terganggunya sistem sehingga tidak dapat mencapai hasil seperti yang diinginkan.[4]
Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke  dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.
Iptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang dimulai pada permulaan kehidupan manusia. Lembaga pendidikan, utamanya pendidikan jalur sekolah harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan iptek. Bahan ajar sejogjanya hasil perkembangan iptek mutahir, baik yang berkaitan dengan hasil perolehan informasi maupun cara memproleh informasi itu dan manfaatnya bagi masyarakat

E.     Teknologi Pendidikan dari Segi Sosiologi
Dari segi Sosiologi, teknologi pendidikan berarti berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masyarakat secara luas bahwa pendidikan membutuhkan beberapa peralatan, perlengkapan, media dan sistem yang teratur sebagai penunjang pendidikan agar masyarakat memahami bahwa pendidikan itu ada dan penting. Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup teknologi pendidikan oleh sosiolagi  meliputi empat bidang:
1.      Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.
2.      Hubunan kemanusiaan.
3.      Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
4.      Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
Masyarakat sebagai landasan sosiologis sistem pendidikan. Perkembangan masyarakat dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem pendidikan. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat dan komplek.
Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan minat belajar tentunya diperlukan peralatan (tools)  yang memadai dan baik. Teknologi pendidikan menjadi penting karena memegang peranan penunjang pencapaian tujuan pendidikan bagi masyarakat.




















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Teknologi Pendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengealuasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam betuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif.
Teknologi pendidikan sebagai disiplin ilmu, pada awalnmya berkembang sebagai bidang kajian di Amerika Serikat. Kalau mengacu pada konsep teknologi sebagai cara, maka awal perkembangan teknologi pendidikan dapat dikatakan telah ada sejak awal peradaban. Usaha untuk merumuskan Teknologi pendidikan secara terorganisasi dimulai sejak tahun 1960.
Pengertian teknologi pendidikan dari segi filosofis adalah cara pandang tentang pendidikan yang bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat pendidikan, meyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan menggunakan segala sumber pendukung atau perlengkapan pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.
Teknologi pendidikan dari segi psikologi berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak. Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan
Dari segi Sosiologi, teknologi pendidikan berarti berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masyarakat secara luas bahwa pendidikan membutuhkan beberapa peralatan, perlengkapan, media dan sistem yang teratur sebagai penunjang pendidikan agar masyarakat memahami bahwa pendidikan itu ada dan penting.

B.     Kata Penutup
Puji syukur kehadirat Allah swt. Atas segala limpahan karunia -Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pengertian teknologi pendidikan ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari tulisan ini terdapat kekurangan, untuk itu saran dan kritik konstruktif sangat penulis harapkan.
Akhirnya terima kasih atas segenap partisipasi dan mohon maaf atas segala khilaf. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.

















Daftar Pustaka



            Fatah Syukur NC, Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail, 2004.
Miarso, Yusufhadi, “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan”, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2007.
http://www.fatamorghana.wordpress.teknologi_pendidikan.com
            Tirtarahardja, Umar dan S. L. La Sulo, “Pengantar Pendidikan”, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2005.



                [2] Fatah Syukur NC, Teknologi Pendidikan, (Semarang: Rasail, 2004), hlm. 3.
                [3] Miarso, Yusufhadi, “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan”, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2007), hlm. 6.
                [4]  Tirtarahardja, Umar dan S. L. La Sulo, “Pengantar Pendidikan”, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2005). Hlm. 43.


SUMBER ARTIKEL:
https://www.academia.edu/26476543/PENGERTIAN_TEKNOLOGI_PENDIDIKAN?auto=download
Nanik Azizah
Share:

0 comments:

Post a Comment

Definition List

Unordered List

Support